Menjadi Bernilai itu Sederhana (2)

a Lonely Bugs, sore hari dimusim silaturahmi, sikumbang kepik, ia bagian dari pada nilai, karena ia menjaga nilai amanah yang diperankan kepadanya untuk memakmurkan bumi, menjadi penghias mata ditengah hehijauan yg begitu luas.

Kira - kira apa yang terbayang dalam benakmu ketika kau mendengar kata NILAI?
semoga bukan angka - angka hitam dan merah sewaktu SD atau SMP dulu..hhe

saya mau kasih suatu pendangan yg beda, mungkin beda bisa jadi karena ini baru banget, atau justru karena ini sangat hampa tak bermakna, tapi semoga kalian yg baca, kita bisa diskusi lebih banyak dan membuat banyak perubahan.

Malam itu kami berdiskusi, sambil menunggu makan malam yang sedang di pesan, awalnya kami membicarakan masa - masa pasca kampus, berbicara tentang apa rencana selanjutnya setelah resmi menyandang gelar sarjana. Yang menarik pada malam itu kawanku langsung memulai topik bincang malam dengan kata "masih mau dilanjutkan sama d.o.i kan?"

Jujur, spontan kujawab, "wallahu'alam, sepertinya saya hanya seorang pengecut saja, terlalu berharap namun tak berani melangkah lebih jauh" sambil tertawa kecil.. sejenak kemudian kualihkan topik pembicaraan, karena Mas penjual pecel ayam sudah menenteng bungkusan milik kami.

semenit, diskusi berlanjut sembari ayam goreng dengan lalapan mentah, kami berdua santap di sekre masjid tempat kami kumpul, kebetulan selera kami ngga neko-neko kalo kumpul harus di cafe, tapi ya kalo ada juga ya gpp sih

Pada bagian akhir kami berbincang - bincang, sedikit ku berbisik dalam hati untuk menyimpulkan apa hasil pembicaraan malam itu, krn sudah jadi kebiasaan obrolan anak muda jika tak disimpulkan pastinya obrolan malam itu akan berlalu begitu saja.. bersamaan dengan rasa kantuk yg diiringi nguap malam..

setelah ku berbisik dalam hati, lanjut ku bertanya agak lantang pada kawan diskusiku malam itu "Jadi bagaimana caranya agar apapun sesuatu yang kita lakukan itu bisa menjadi lebih bernilai?, bukan hanya dalam artian ibadah saja ya!"

tak ada jawaban, diskusi berakhir.

Selang beberapa waktu setelah malam itu, alam bawah sadarku terus bertanya dan kembali mencari jawaban atas pertanyaan yang dilemparkan malam itu.

kira - kira.. apa yang membuat sebuah logam emas mejadi lebih bernilai dibanding jenis logam lainnya? lalu bagaimana dengan diamond ? ia jauh lebih memiliki nilai yang tinggi bukan dibanding logam mulia? belum selesai sampai disana, lalu nilai itu sendiri apa? apa yang membuatnya berharga?

Memang sulit untuk bisa memahami sesuatu yang baru, sedang pemahaman masih pas-pasan, dari sumber rujukan atau referensi juga masih sangat kurang, apalagi pengalaman, yang mungkin hanya baru segitu-gitu aja.

Jadi nilai itu apa? Setelah panjang lebar pada tulisan sebelumnya diungkapkan bahwa sebuah tantangan itu selalu memiliki pesan dan memerlukan daya imajinasi untuk mengungkapnya sehingga muncul sebuah jawaban atas masa depan, maka nilai adalah intuisi atau dorongan yang mengarahkan daya imajinasi untuk terus hidup dan berubah menjadi jawaban yang nyata. tidak hanya muncul lalu tenggelam lagi atau berlalu bersama waktu dan kenangan. maka dari sana nilai menjadi bernilai atau berharga. bagaimana dengan benda logam atau batu mulia, diamond sebelumnya? apakahia sebuah dorongan juga?

ya kurang lebih begitu, buktinya apa? buktinya adalah bahwa sifat dasar dari benda - benda tersebut mampu membuat dorongan nyata bagi orang yang mengetahui kalo dzat atau sesuatu itu memiliki nilai dan fungsi, akhinrya ada sebuah daya imajinasi yang muncul dan menjadi jawaban nyata. maka begitu pula dengan nilai dalam diri kita jika kita tau dan mampu menggali nilai tersebut.

sehingga tentu saja nilai yang dimaksud adalah nilai absolut. maksudnya adalah, kalo nilai itu mampu secara konsisten tanpa berubah menjadikan dan membuat semuanya menjadi lebih bermakna melampaui batas kemampuan ukur nalar manusia, bahkan menembus selera individu maupun kumpulan individu.

selanjutnya, dari mana nilai absolut itu berasal kira - kira, bagaimana proses pembentukannya? bagaimana bisa jenis manusia yang sering berubah-ubah suasana dan perasaannya ini mampu memiliki nilai absolut?

dugaanku adalah, bahwa nilai absolut itu sudah hadir sejak awal penciptaan manusia atau memang nilai sengaja dibuat dan menjadi pelengkap dalam hidup, ia melintasi zaman, ruang dan waktu. bahkan hingga kini nilai itu sendiri masih menjadi rujukan utama, intuisi atau dorongan bagi siapapun, kapanpun, dimanapun, nyatanya demikian

lanjut, bukti bahwa nilai absolut itu ada, adalah dengan salah satunya mungkin bisa di ilustrasikan oleh kata sifat "kesederhanaan",

"kesederhanaan" ia tak memerlukan sesuatu yang kompleks atau rumit untuk menjadi memiliki makna dan nilai manfaat,
contohnya yang menjadi akar dari kebaikan - kebaikan dengan penuh makna dan manfaat misalnya adalah nilai kejujuran. ia merupakan nilai absolut yang bisa membuat segala sesuatu menjadi bermakna dan melewati batas kemampuan ukur nalar manusia, ia tak dipengaruhi oleh selera individu apalagi kumpulan individu.

Nilai kejujuran ini menjadi nilai absolut yang mampu mendorong, menjadi intuisi untuk hadirnya sebuah tindakan yang lebih nyata dan memiliki dampak kebaikan. Semacam cara sebuah sudut pandang melihat sesuatu, pastinya pada setiap sudut pandang memiliki maknanya tersendiri, nah nilai absolut juga demikian, masing - masing nilai absolut memiliki makna tersendiri dan akan terus terungkap makna - makna baru kala memang itu dicari, selanjutnya ia akan hadir menjadi bagian daripada daya imajinasi. sehingga lahirlah nilai - nilai turunannya, dari nilai kejujuran turun nilai amanah, lanjut nilai berani, nilai kontribusi dsb.

jadi mungkin sebenarnya menjadi bernilai itu caranya mudah juga sederhana, tetapi pastinya harus dimulai dan akan ada proses yg agak berat, bagai menggali barang tambang, berat karena melelahkan, perlu waktu dan hanya sedikit orang yang mampu terus mengusahakan nilai absolut itu hadir,

carilah nilai karena ia sederhana namun penuh makna, bukan nominal yang ia sengaja dibuat karena perlahan pasti akan menjerat!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

_Prophetic Leadership: Ulasan Singkat Ibrahim Alayhisholatuwassalam._

Kekhawatiran Efektifitas Amnesti Pajak

Dampak pembangunan Light Rail Transit (LRT) bagi Perekonomian