Muslim dengan Paham Prioritas
bismillahirahmanirrahim, segala puji bagi Allah yang telah menurunkan ketenangan pada hati orang - orang mu'min, dan menghendaki kita meningkatkan keimanan kita, sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpah kepada qudwah kita, Nabi Muhammad SAW, kepada para keluarga nya, sahabat, tabi'in, tabiut-tabi'in dan kita semua selaku umatnya yang insyaAllah senantiasa berpegang teguh pada apa yang diwasiatkannya, Al-qur'an dan Sunnahnya.
Fiqh Prioritas. semoga kita semua menjadi pemilik sah daripada semua aset
nyata bangsa ini, kita sekarang butuh manusia - manusia yang benar berkualitas
tinggi dan berguna bagi bangsa ini, menemukan hal - hal baru menjadi problem
solver bagi seluruh permasalahan yang ada di dunia ini. bukan hanya sebagai
mustadz.
Namun juga menjadi figur teladan sehingga bisa menjadi modal awal
untuk islam supaya segera menjadi ustadziyatul 'alam, artinya nilai – nilai
universal islam bisa di terapkan dimanapun kapanpun dan hal tersebut menjadi
jelas bahwa perkara tersebut adalah milik islam. Citra islam di mata dunia
benar – benar menjadi sokogurunya peradaban dunia masa kini, dan didalamnyad
dipenuhi aktivitas fatabiqul khoirot.
Fiqh Aulawiyat atau fiqh prioritas – selanjutnya ada Fiqh Nawazil. Ini merupakan
sebuah buah karya pikiran beberapa ulama besar islam yang akan menjadi alat
pembantu kita dalam hal membuka pikiran dan wawasan kita, untuk menjadi orang –
orang yang berfikir dan memang sibuk pada hal - hal besar ketimbang masalah
debat fiqh furu' dalam ibadah. Sibuk memikirkan dan memperjuangkan segala daya
untuk kemaslahatan banyak orang dan umat ini, ketimbang sesuatu yang dari dulu
sudah jadi iktilaf para ulama.
Beberapa abad lalu Diriwayatkan saat itu ada seorang sahabat yang bertanya
kepada abdullah ibn umar, tentang hukum darah yang nempel pada nyamuk, kemudian
abdullah ibn umar menjawab; mengapa kalian masih bertanya tentang hal tersebut,
sedangkan kalian mengabaikan pembunuhan kaum syiah kepada husain bin ali bin
fatimah di karbala sana. ada prioritas lain yang lebih besar ternyata
dibandingkan dengan mempermasalahkan darah nyamuk kala itu. Tidak hanya itu,
hal serupa juga terjadi pada beberapa abad setelahnya. Diriwayatkan pula pada
riwayat yang lain ada seorang algojo yang menyiksa imam ahmad bin hambal, bertanya
pada ulama tentang kasus pembunuhan, algojo tersebut mempertanyakan hal yang
sama – sama remehnya atau bukan sesuatu yang seharusya di pertanyakan,
sedangkan dia algojo itu termasuk orang yang menyiksa dan membunuh imam ahmad.
Yang kemudian hingga sekarang persoalan – persoalan kekeliruan dalam
berpikir dan berkarakter itu masih ada. Bila berkaca pada masa sekarang ini perdebatan
perkara ke’halal’an demokrasi yang salah satu nya menjadi penyebab dari
keterpecahan umat islam ini lebih kita sukai dan lantang dalam bersuara,
ketimbang bekerjasama dalam satu barisan kokoh membangun kembali peradaban
islam. Kita disibukan dengan hal semacam itu, memperdebatkan sesuatu yang seharusnya
kita sepakat supaya umat islam bisa berjaya lagi, karena di luar sana musuh –
musuh islam, salahsatunya Ahok bergerak bebas dan pasti mengancam eksistensi
umat islam secara langsung maupun tidak langsung dari kehidupan yang
berkeadilan dan penuh damai.
Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam fiqh aulawiyat suapaya
dapat membentuk pola fikir yang lebih sustainable seorang muslim yakni:
1. Senantiasa melakukan perbaikan pada diri pribadi sebelum melakukan
perbaikan di luar sana. melakukan perbaikan kecil sebelum perbaikan besar.
faktanya hal ini sangat sulit. banyak dari kita yang belum selesai dengan
urusan keikhlasan pribadi diri kita. Tapi kita sudah mencoba untuk merasa hebat
membantu menyelesaikan persoalan besar umat. Hal tersebut menjadi salah satu
penyebab persoalan umat islam yang tidak pernah selesai ini, yakni masalah
pengelolaan SDM yang tidak pernah selesai. Bagaimana bisa bangsa indonesia
dengan garis pantai terpanjang di dunia mengimpor garam dari india? Ini menjadi
pekerjaan rumah bagi siapapun untuk senantiasa bisa menyadarkan banyak orang
ketika memang dia sudah tahu, ballighu anni, walaw ayat.. sampaikan! Walau
satu hal. Bukan berarti dengan kita mengurus hal – hal pribadi diri, sehingga
kita menutup diri dari luar, tapi tetap melakukan perbaikan bersama yang
berkelanjutan
2. Penting menyelesaikan dulu amalan - amalan hati sebelum terjun pada perjuangan
besar. hilangkan ghil atau dengki dalam hati kita pada saudara – saudara
kita, terlalu jauh melangkah dapat mewujudkan mimpi - mimpi besar, apabila kita
susah melihat orang lain senang dan senang melihat orang lain susah.
permasalahan hati dan keikhlasan mari kita selesaikan. Soal menjadi pemimpin
kedepannya itu bukan mencari kekayaan, justru berkhidmat kepada rakyat. itu
sejatinya pemimpin, simplenya kalo mau kaya jadi pedagang bukan pemimpin,
karena ..10 pintu rizki 9 diantaranya dengan berdagang begitu sabda
Rasulullah. Sehingga hal perkara ghill ini harus selesai segera, bagaimana
prioritas yang lebih besar maslahatnya bisa kita usahakan ketika berkesempatan
mengusahakannya misalkan dengan menjadi pemimpin, kalau saja urusan hati ini
belum selesai. Lebih beruntung menjadi santri yang membereskan sendal di
masjid, karena lebih dekat ke syurga ketimbang menjadi pemimpin namun hatinya
busuk.
3. berbicara konten bukan hanya slogan, kita menjaga kehormatan diri
(iffah)
4. mendahukan yang wajib atas yang sunnah, al-ghazali: bisa jadi seseorang
mendambakan hidup disamping ka'bah, akan tetapi ia abai dan lalai pada negeri
asal nya, maka sesungguhnya iya riya ujub dan takabbur. banyak orang yang
merindukan mati di jalan Allah, tapi jarang yang bisa hidup di jalan Allah. Misalkan
puasa sunnah, kemudian dateng tamu, kita akan memilih langsung membatalkan
shaum kita atau tetap shaum, namun jika kita melihat hukumnya, menyambut dan
menjamu tamu adalah wajib tentu haruslah kita membatalkan shaum sunnah kita.
5. meninggalkan apa yang Allah larang dengan fokus pada apa yang Allah
perintahakan. Maksudnya adalah apa yang Allah melarang atasnya jauhi, tetapi apabila
Allah perintahkan sesuatu maka lakukan sekuat kemampuan kadar kita -thesis
habib rizieq (annisa:? tentang amanah) lakukan hal2 yang kondisional tentang
ibadah tapi itu dapat meninggalkan larang2an Allah. banyak yang salah faham
dikalangan mahasiswa, dulu banyak aktivis dakwah yang meninggalkan kuliah
karena mengurus dakwah, dan menganggap kuliah itu thogut. Sangat menyedihkan
sebenarnya. jangan sampai kita menjalankan hal - hal yang Allah perintahkan
namun sisatu sisi kita malah cenderung membuat kita merugi akibat sifat pola
pikir kita yang tidak tawazun atau seimbang, sehingga alih – alih bisa
berdakwah dengan baik, justru terjebak kepada apa yang Allah larang karena melebih
– lebihkan yang lain, dalam hal ini kita menjadi SDM yang rendahan atau tidak
unggul dalam hal keilmuan.
6. mengedepankan aksi nyata yang dimensi kebermanfaatan nya lebih luas,
daripada melakukan aktivitas yang sedikit manfaatannya. makannnya seorang calon
pemimpin harus mampu memilih mana proyek yang lebih komunal, kebijakan publik
yang manfaatnya lebihh massal, bukan hanya ibadah - ibadah yang baik saja. Contohnya
adalah fatwa syaikh mustaha ali ya'kub (allahuyarham) imam besar masjidil haram
tentang larangan berhaji. Mengapa? Cari tau ya J
7. mengedepankan ilmu yang buahnya itu bisa langsung
di manfaatkan atau diterapkan daripada ilmu yang hanya teori saja. ilmu terapan
yang bisa menghasilkan produk - produk unggulan.
Komentar
Posting Komentar