“WACANA PERPINDAHAN IBUKOTA INDONESIA KE PALANGKARAYA”

Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) tengah mengkaji kemungkinan pemindahan Ibu Kota dari DKI Jakarta ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa kajian itu akan rampung pada 2019 mendatang. "Tahun 2019 mungkin penetapan (hasil kajian) saja," ujar Bambang di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/4/2017).

Adapun pengkajian itu sendiri didasari oleh fakta bahwa pembangunan ekonomi antara di Pulau Jawa dengan pulau lainnya tidak seimbang. Pembangunan di Pulau Jawa lebih tinggi daripada di pulau lainnya di Indonesia.


Wacana pemindahan ibu kota ini sudah terjadi sejak Presiden pertama RI, Soekarno memimpin. Saat itu, dia memimpikan Palangkaraya menjadi ibu kota Negara. Sebab, Palangkaraya merupakan kota di tengah-tengah Pulau Kalimantan. Selain itu, Kalimantan merupakan pulau terbesar di Indonesia.

"Jadikanlah Kota Palangkaraya sebagai modal dan model," ujar Soekarno saat pertama kali menancapkan tonggak pembangunan kota ini 17 Juli 1957.

Wacana ini hilang begitu saja. Kemudian, muncul kembali saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat presiden RI di 2013. Lagi-lagi, Palangkaraya menjadi opsi utama perpindahan ibu kota ini.Namun Presiden Jokowi pun akhirnya melanjutkan wacana ini. Juru Bicara Kepresidenan, Johan Budi menjelaskan, wacana kembali muncul saat Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Palangkaraya sekitar setahun lalu. Kala itu, Johan mengatakan, banyak masyarakat yang meminta agar Presiden merealisasikan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Palangkaraya. Karena daya dukung Jakarta sebagai pusat bisnis dan pusat pemerintahan sudah terlampau berat. Dalam dua puluh tahun ke depan, mungkin Jakarta tidak sanggup lagi. Beban itu perlu dibagi dan Kalteng dirasa siap untuk menjadi pusat pemerintahan baru di Indonesia. maka dari itu dilakukanlah pengkajian mengenai pemindahan ini oleh Bappenas

Berikut 4 alasan terbaru rencana pemindahan ibu kota ala Presiden Jokowi

1. Jakarta terlalu padat
Pemerintah Jokowi-JK kembali mengkaji wacana pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Pertimbangannya, saat ini, daya tampung Jakarta sudah berlebih Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan, salah satu indikatornya ialah Jakarta saat ini sudah macet parah. Selain itu, muka tanah juga terus mengalami penurunan.

"Jakarta jadi pusat segalanya, keuangan, industri, bisnis dan pemerintahan. Kemacetan makin parah, dan melihat ini maka perlu ada upaya untuk mencegah konsentrasi pembangunan wilayah," ucap Menteri Bambang di Kantornya, Jakarta, Selasa (11/4).

Dalam pandangan Menteri Bambang, saat ini yang bisa dipindah adalah pusat pemerintahan. Pusat bisnis tidak mungkin dipindahkan karena ini tergantung permintaan pasar atau market.
"Kalau kita ingin memindahkan pusat keuangan dan bisnis tidak mungkin. Kita tidak mungkin melakukan sesuatu yang tidak sesuai kehendak pasar."

Jika pusat pemerintahan dipindahkan, maka akan menumbuhkan pusat ekonomi baru. Pusat bisnis di Jakarta menurut Menteri Bambang masih akan terus berkembang dan tidak akan ikut ke Ibu Kota baru nantinya.

"Dia tidak akan menjadi pusat bisnis, atau keuangan. Ini (bisnis dan keuangan) tetap di Jakarta, tapi pusat pemerintahan ini akan menciptakan pusat pertumbuhan baru di seputarnya."
2. Kalimantan tidak rawan gempa

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengaku telah memulai mengkaji wacana pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Pengkajian pemindahan Ibu Kota Negara merupakan permintaan dari Presiden Joko Widodo.

Bambang mengatakan, kajian pemindahan Ibu Kota Negara dilakukan atas perlunya perataan perekonomian antara Pulau Jawa dengan pulau lain."Beban Jakarta dan Pulau Jawa itu sudah terlalu berat," ujar Bambang di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/4).
Bambang menambahkan, Palangkaraya nantinya hanya menjadi pusat pemerintahan. Sementara, Jakarta tetap menjadi pusat bisnis. "Yang pindah adalah pusat pemerintahan. Administrasi pemerintahannya. Jakarta tetap diposisikan sebagai pusat bisnis dan keuangan di Indonesia," katanya.

Selain Palangkaraya, mantan Menteri Keuangan ini menyebutkan ada opsi kota lain yang menjadi wacana didaulat sebagai Ibu Kota Negara. Meski begitu, dia mengakui Palangkaraya tetap menjadi lokasi yang diutamakan. "Pulau Kalimantan diunggulkan karena enggak rawan gempa," katanya.

Bambang mempredikasi hasil kajian akan selesai pada tahun 2019. Namun, pada tahun 2019 hanya akan ditetapkan bahwa Palangkaraya menjadi Ibu Kota Negara. Namun, pemindahan Ibu Kota Negara dipastikan akan memakan waktu yang lama.

3. Harus keluar dari Jawa
Pemerintah Jokowi-JK kembali mengkaji wacana pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta. Salah satu kota yang berpotensi menggantikan Jakarta adalah Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro menegaskan, Ibu Kota harus dipindah dari Jawa. Sedangkan Palangkaraya bukan satu-satunya pilihan. "Yang pasti harus keluar dari Pulau Jawa," ucap Menteri Bambang di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa (11/4).
Menteri Bambang membeberkan, beberapa kriteria calon daerah yang bisa menjadikan Jakata sebagai Ibu Kota. Salah satunya adalah kemungkinan bencana alam yang kecil. "Lalu ketersediaan tanah yang dikuasai oleh negara dan statusnya free and clear agar tidak ada pembebasan tanah lagi."

4. Tak pakai dana APBN
Wacana pemindahan Ibu Kota negara kembali muncul di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Wacana pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah didengungkan pertama kali oleh Presiden Soekarno.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengakui pemindahan Ibu Kota membutuhkan dana yang besar. Maka dari itu, Presiden Joko Widodo tak mau semuanya menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

Sumber Referensi:

Komentar

  1. Casino Ville, Sdney, Bingo & More - Mapyro
    Get directions, 밀양 출장안마 reviews and information for Casino Ville 대구광역 출장샵 in Sdney, IL. The 당진 출장안마 resort has 광주 출장안마 the best selection 논산 출장마사지 of table games including blackjack, roulette,

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

_Prophetic Leadership: Ulasan Singkat Ibrahim Alayhisholatuwassalam._

Kekhawatiran Efektifitas Amnesti Pajak

Dampak pembangunan Light Rail Transit (LRT) bagi Perekonomian